Komisi X DPR Mengungkapkan Anggaran Kemenpora Untuk Piala Dunia U20 Mencapai Rp 500 Miliar.

Anggota Komite X DPR RI Ali Zamroni mengatakan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 di Indonesia mencapai Rp 500 miliar.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) saat ini telah resmi membatalkan turnamen di Indonesia, meskipun investasi pemerintah Indonesia cukup besar.

“Yang pasti Kemenpora hanya punya 500 miliar pada 2023 (anggaran Piala Dunia U20),” kata Zamroni saat dikonfirmasi , Kamis (30/3/2023).

Selain itu, anggaran persiapan Piala Dunia ada di Kementerian Perumahan Rakyat (PUPR).

Anggaran ini akan digunakan untuk proyek renovasi stadion dan infrastruktur pendukung Piala Dunia U-20.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan, jika dijumlahkan, anggaran negara yang disiapkan untuk penyelenggaraan Piala Dunia U20 bisa mencapai Rp 1 triliun.

“Untuk renovasi stadion dan infrastruktur, totalnya bisa mencapai Rp 1 triliun”, kata Dede Yusuf kepada .

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden PSSI Eric Thohir akan bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar pada Rabu (29 Maret 2023) untuk melanjutkan Piala Dunia US-20 Indonesia.

Namun, menurut Erick, posisi Indonesia, sebagai salah satu negara anggota, tunduk pada otoritas dan keputusan FIFA yang membatalkan turnamen sepak bola bergengsi peringkat dua di Indonesia itu.

“Kami melakukan yang terbaik. Setelah menyampaikan surat Presiden Jokowi dan berbincang panjang lebar dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kami mengonfirmasi keputusan FIFA untuk membatalkan turnamen yang dinantikan semua orang. Anda harus menerimanya, ” ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar.

Ia menambahkan, tidak bisa lagi menolak keputusan otoritas FIFA, badan utama sepak bola dunia dengan 211 anggota dari seluruh dunia.

“Indonesia adalah anggota FIFA, jadi kita harus mengikuti aturan dalam urusan sepak bola internasional,” kata Eric.

“Semua sudah kami sampaikan kepada Gianni, namun apa yang sudah dipercayakan oleh presiden kepada kami, para pecinta sepak bola yang mencintai sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan pendukung setia sepakbola, kami dan anggota FIFA tidak dapat mengatakan bahwa situasi saat ini tidak dapat berlanjut. lagi. Karena saya pikir, saya harus menyerahkannya.” lanjut Erick.

Namun Eric yang masih kuat mencoba mengambil pelajaran dari badai besar di sepakbola internasional ini.

“Kita harus kuat. Saya meminta semua pecinta sepak bola untuk menggelengkan kepala atas keputusan FIFA yang sulit ini. Karena menurut saya, itulah mengapa kita bekerja lebih keras untuk mengubah sepak bola menjadi sepak bola yang bersih dan luar biasa. Saatnya membuktikannya kepada FIFA. “

Leave a Comment